Meski mengakui bahwa pelestarian budaya bukan hal yang mudah, Brian tetap optimistis. Ia menilai bahwa di era digital saat ini, teknologi justru dapat menjadi alat efektif untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional.

“Bukan menggunakan medsos untuk hal-hal negatif, tapi ke arah yang lebih positif, salah satunya pengembangan budaya melalui media sosial,” imbaunya.

Ke depan, Brian berencana merapikan struktur internal kepengurusan TTKBI di tingkat DPW II hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan. Ia juga menargetkan pelaksanaan roadshow ke setiap DPC TTKBI sebagai bagian dari langkah pengembangan organisasi secara menyeluruh.

“Roadshow ke masing-masing DPC TTKBI untuk pengembangan lebih luas hingga ke kelurahan,” tandasnya.

Menutup sambutannya, Brian bersama jajaran pengurus meminta restu dan dukungan dari para guru besar, sesepuh, serta pengurus padepokan di Kota Bekasi agar terus bersinergi dalam menjaga dan menghidupkan kembali budaya lokal, khususnya seni bela diri silat Tjimande yang menjadi kebanggaan masyarakat Banten dan Bekasi. (Dirham)

YouTube player