RAKYAT.NEWS, KOTA BEKASI – Perwakilan masyarakat Kota Bekasi, Brian May, angkat suara terkait fenomena rendahnya jumlah penonton podcast DPRD Kota BekasiDPRD Kota Bekasi yang belakangan menjadi sorotan publik.

Menurutnya, rendahnya jumlah tayangan tidak serta-merta menggugurkan tujuan utama program tersebut sebagai sarana informasi dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan.

“Saya yakin podcast itu bertujuan untuk mempublikasi arahan, capaian-capaian, serta target program kerja legislatif dan eksekutif di Kota Bekasi,” ujar Brian dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).

Brian menilai, era digitalisasi saat ini memang menuntut strategi konten yang tepat, termasuk dalam pengelolaan podcast lembaga pemerintah. Namun, ia mengaku percaya bahwa DPRD Kota Bekasi telah melakukan langkah terbaik untuk membuka ruang komunikasi dengan masyarakat.

“Podcast ini sebenarnya butuh fast respon dari seluruh masyarakat Bekasi juga,” lanjutnya.

Brian mengaku heran mengapa jumlah penonton podcast tersebut terbilang rendah, padahal menurutnya konten yang disajikan cukup informatif dan relevan dengan kebutuhan warga.

“Justru saya heran, mengapa kurang view podcast DPRD Kota Bekasi? Kalau saya lihat, materi yang disajikan sangat informatif banget buat masyarakat,” kata Brian.

Meski demikian, ia memberikan masukan agar program ini tetap dievaluasi dari sisi teknis, mulai dari konsep penyajian, penyampaian informasi, format tayangan, hingga strategi distribusi konten.

“Ya dievaluasi saja, tidak perlu saling menyalahkan. Karena setiap niat baik untuk kemajuan Bekasi, kita warga Bekasi wajib dukung itu,” tambahnya.

Sebelumnya, pemberitaan mengenai podcast DPRD Kota Bekasi mencuat setelah sejumlah media menyoroti penggunaan anggaran publikasi dari APBD Kota Bekasi tahun 2025. Menjelang akhir tahun anggaran, publik mempertanyakan efektivitas program podcast yang disebut memakan biaya cukup besar namun memiliki jangkauan penonton yang rendah.

YouTube player