RAKYAT NEWS, MAJALENGKA – Di sebuah lahan berukuran 25 x 25 meter persegi, sejumlah tanaman palawija jenis cabai tumbuh subur meskipun berada di lahan kering di Desa Palasah, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pada setiap tangkai tanaman tersebut, buah cabai telah menunjukkan beraneka ragam warna yang menarik, beberapa di antaranya sudah siap dipetik.

Tanaman palawija jenis cabai ini dipilih oleh Ocky Sandi, Sekretaris Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Desa Palasah, sebagai upaya untuk mengembangkan program ketahanan pangan.

Program ini tidak hanya berlaku di tingkat desa, tetapi juga bisa dilakukan oleh masyarakat luas, termasuk generasi milenial, dengan memanfaatkan lahan kosong dan bereksplorasi menanam tanaman sesuai pilihan masing-masing.

“Masa depan pertanian di Indonesia, sesungguhnya memiliki masa depan yang cerah hanya saja kita kurang di edukasi soal potensi menjadi petani milenial jadi akibatnya banyak anak muda yang memilih bekerja di luar pertanian,” ungkapnya, Minggu (12/10/2025).

Selain itu, Ocky Sandi yang juga seorang pelaku kesenian dan pemerhati budaya menghimbau berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk terus mendorong generasi milenial agar giat bercocok tanam.

Hal ini dapat dilakukan dengan membuat regulasi yang memudahkan para petani milenial dalam memperoleh akses bibit tanaman dan pupuk di mana pun mereka berada.

“Potensi pertanian memiliki peluang yang sangat besar yang bisa diandalkan sebagai penopang hidup terutama di wilayah penghasilan. Karena itu ayo para pemuda dan pemudi kita makmurkan negeri ini dengan mengolah tanah yang kita punya agar bermanfaat karena salah satu anugerah Bangsa ini adalah kesuburan tanahnya sehingga potensi pertanian seharusnya menjadi perhatian serius sejumlah kalangan termasuk pemerintah untuk memberikan kemudahan kepada para petani termasuk petani milenial untuk dapat bercocok tanam hingga terus dapat menopang program ketahanan pangan,” pungkasnya.

YouTube player