Sementara itu, Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Burangkeng, Ismuri, menilai forum ini sesuai dengan konsep awal, yakni sekadar berbagi cerita. “Di lingkungan ini ada yang jadi RT, RW, ustaz, sampai staf. Jadi cukup cerita saja, berbagi pengalaman,” ujarnya.

Menurutnya, forum seperti ini bisa menjadi wadah munculnya ide dan gagasan dari generasi muda maupun penggiat lingkungan. “Kalau rutin dilakukan, forum ini bisa jadi ajang membangun impian bersama,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Ismuri juga menceritakan pengalamannya saat aktif membangun kegiatan olahraga persilatan di Mustika Grande. Meski sempat mendapat kecaman, ia bersama warga berhasil menghidupkan aktivitas positif hingga akhirnya mendapat dorongan untuk maju sebagai anggota BPD Burangkeng.

“Saya pelajari tugas BPD, dan lewat dukungan penggiat lingkungan serta Dewan Kemakmuran Masjid, saya memberanikan diri ikut berkontribusi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Kepala Desa Burangkeng, Nemin bin Sain, sejak awal memiliki visi merangkul warga pendatang untuk ikut berperan membangun desa. Hal itu semakin memotivasi dirinya untuk menjalankan amanah di BPD.

Forum “Warga Burangkeng Bercerita” ini menjadi ruang dialog inklusif yang memperkuat ikatan sosial masyarakat. Lewat kisah-kisah yang dibagikan, warga berharap dapat merumuskan solusi nyata bagi tantangan lingkungan sekitar, dengan semangat kebersamaan dan tanpa embel-embel politik. (Dirham)

YouTube player