RAKYAT.NEWS, BEKASI – Warga Bekasi Timur Regency (BTR) RW 009, Desa Burangkeng, Kabupaten Bekasi, menggelar kegiatan bertajuk “Warga Burangkeng Bercerita: No Politik, Sekadar Berbagi Cerita di Lingkungan”, Sabtu (4/10/2025).

Acara yang berlangsung hangat ini menjadi ruang diskusi warga untuk berbagi pandangan mengenai kehidupan sosial, lingkungan, hingga harapan masa depan tanpa adanya muatan politik.

Dalam pembukaan acara, Pakde Toni selaku host menuturkan bahwa ide kegiatan ini lahir dari obrolan sederhana antarwarga yang kemudian diarahkan menjadi forum resmi.

“Lalu dikonsep biar terarah! Tujuannya cuma satu, bagaimana kongkow atau obrolan bisa memberi manfaat tanpa menimbulkan perdebatan atau perpecahan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa forum tersebut sesuai tema, yakni murni untuk warga berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari. “Kita dengarkan cerita tentang kegelisahan, kebuntuan, juga harapan. Mulai dari masa depan generasi, kondisi lingkungan, sampai urusan pemerintahan. Tapi sekali lagi, kegiatan ini tidak bermuatan politik apa pun,” tegasnya.

Rudi, warga RW 009 BTR Burangkeng, menjadi salah satu peserta yang menyampaikan pandangan. Ia menilai forum lingkungan sangat penting, terutama untuk menjaga semangat kebersamaan di tengah dinamika sosial masyarakat.

“Rutinitas membuat kita makin larut dengan profesi, sampai akhirnya kita kembali ke lingkungan. Jadi kita harus saling menopang untuk wujudkan kebahagiaan bersama,” kata Rudi yang telah tinggal lebih dari dua dekade di kawasan BTR.

Ia mengingatkan bahwa warga kerap dikecewakan oleh janji-janji yang tidak terwujud, namun meyakini kebersamaan bisa melahirkan perubahan. “Sepakat bismillah, mari kita berangkat bersama-sama mencapai tujuan. Insyallah bisa berjalan,” ucapnya.

Selain itu, Rudi juga mengajak warga untuk memanfaatkan ruang yang ada di lingkungan Blok B sebagai pusat kebersamaan. “Semoga tempat ini bisa bermanfaat, bukan hanya secara moril atau materil, tetapi benar-benar menghadirkan kebahagiaan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Burangkeng, Ismuri, menilai forum ini sesuai dengan konsep awal, yakni sekadar berbagi cerita. “Di lingkungan ini ada yang jadi RT, RW, ustaz, sampai staf. Jadi cukup cerita saja, berbagi pengalaman,” ujarnya.

Menurutnya, forum seperti ini bisa menjadi wadah munculnya ide dan gagasan dari generasi muda maupun penggiat lingkungan. “Kalau rutin dilakukan, forum ini bisa jadi ajang membangun impian bersama,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Ismuri juga menceritakan pengalamannya saat aktif membangun kegiatan olahraga persilatan di Mustika Grande. Meski sempat mendapat kecaman, ia bersama warga berhasil menghidupkan aktivitas positif hingga akhirnya mendapat dorongan untuk maju sebagai anggota BPD Burangkeng.

“Saya pelajari tugas BPD, dan lewat dukungan penggiat lingkungan serta Dewan Kemakmuran Masjid, saya memberanikan diri ikut berkontribusi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Kepala Desa Burangkeng, Nemin bin Sain, sejak awal memiliki visi merangkul warga pendatang untuk ikut berperan membangun desa. Hal itu semakin memotivasi dirinya untuk menjalankan amanah di BPD.

Forum “Warga Burangkeng Bercerita” ini menjadi ruang dialog inklusif yang memperkuat ikatan sosial masyarakat. Lewat kisah-kisah yang dibagikan, warga berharap dapat merumuskan solusi nyata bagi tantangan lingkungan sekitar, dengan semangat kebersamaan dan tanpa embel-embel politik. (Dirham)

YouTube player