RAKYAT.NEWS, DEPOK – Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu Tahun 2024 Tingkat Kota Depok yang seharusnya dijadwalkan pukul 13.00 WIB  ditunda hingga pukul 20.00 WIB malam ini.

Hal tersebut membuat banyak pihak kecewa dan menganggap KPUD Kota Depok tidak bekerja secara profesional.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) teknis penyelenggara Pemilu Tahun 2024 ini, Sopian menjelaskan beberapa alasan tertundanya pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rakapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilu Tahun 2024 Tingkat Kota Depok.

“Alasan ditundanya pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rakapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilu Tahun 2024 Tingkat Kota Depok ini, karena masih ada 3 Kecamatan yang masih belum selesai melakukan proses rekap, yakni Kecamatan Sawangan, Sukmajaya, dan Tapos,” ucap Sopian di ruang Rapat Pleno Terbuka yang berada di Hotel Santika, Selasa (5/3/2024).

Sopian juga menambahkan, untuk Kecamatan Sawangan saat ini masih prosee sinkronisasi data, Kecamatan Sukmajaya sedang proses tandatangan masing-masing saksi, dan Kecamatan Tapos sekarang lagi proses print out data.

“Alasan ditundanya Rapat Pleno Terbuka ini memancing beragam kekecewaan dari pihak perwakilan parpol yang sejak pagi hati sudah stand by di lokasi,” kata Sopian.

Dengan adanya penundaan Rapat Pleno tersebut, Watoni selaku tim saksi PKS Kota Depok merasa kecewa dan menganggap KPUD Kota Depok tidak bekerja secara profesional.

“Jelas penundaan ini membuat kecewa banyak pihak, khususnya kami dari PKS Kota Depok, Pertama kami merasa KPUD Kota Depok terkesan tidak siap sebagai pihak penyelenggara pemilu tahun 2024, khususnya perhelatan Rapat Pleno Terbuka hari ini, sangat tidak profesional, harusnya khan sudah selesai hari ini,” ucap Watoni.

Selain itu, Watoni juga membeberkan adanya dugaan penggelembungan suara yang ada dibeberapa TPS di 3 Kelurahan, Kecamatan Sawangan.

“Kedua masih terdapat banyak kesalahan tiap PPK, terkesan sekali kinerjanya tidak profesional. Di tingkat PPK Kecamatan Sawangan terdapat penggelembungan suara, kalau bukan PKS yang membuka hal ini, mungkin kejadian ini akan ‘menguap’ begitu saja, seperti yang terjadi di Kelurahan Kedaung, Kelurahan Sawangan Baru, dan Pengasinan,” jelas Watoni

Senada dengan Watoni, Saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kinerja KPU Kota Depok kurang memuaskan.

“Kami merasa sangat dirugikan dengan adanya penundaan ini, kami dari pagi sudah siap, tapi masih diundur-undur saja jadwal Rapat Pleno Terbukanya, masih saja ada masalah, terutama di tiga kecamatan, Sawangan, Sukmajaya dan Tapos, padahal kemaren kami sudah dapat informasi bahwa  hari ini sudah selesai, tapi masih saja seperti ini. Kami merasa kinerja KPUD Kota Depok kurang memuaskan dan tidak profesional, masih lebih bagus periode lalu kinerjanya,” ujar Prawitno