Mantan Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Ali Rido, turut memberikan pandangan tentang peran Karang Taruna dalam demokrasi sosial. Ia mengajak para pemuda untuk tidak melupakan idealisme dan terus aktif berpartisipasi dalam kehidupan bernegara.

“Jangan biarkan idealisme mati di tengah rutinitas. Demokrasi tidak hanya tentang pemilu, tapi tentang partisipasi. Karang Taruna bisa menjadi jembatan nilai antara warga dan negara,” ujarnya.

Majelis Pakar Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Suryo—yang akrab disapa Bang Zidane—memberikan pesan tajam namun menyentuh. Ia menegaskan bahwa dalam organisasi sosial yang dibutuhkan bukanlah popularitas, melainkan kejujuran dan ketulusan.

“Karang Taruna itu ladang amal, bukan tempat mencari panggung. Siapa yang sungguh-sungguh di jalan ini, niscaya ia akan jadi cahaya di tempat yang gelap,” katanya lugas.

Lebih lanjut, Majelis Pakar juga menyampaikan nilai filosofis dari Tridaya dalam filsafat Jawa, yaitu cipta, rasa, dan karsa, sebagai fondasi penting dalam membentuk watak dan gerakan sosial pemuda.

Pelatihan ini menjadi titik temu antara semangat muda dan bimbingan para tokoh senior yang telah lebih dahulu menapaki jalan pengabdian. Semangat dan komitmen dari para tokoh yang hadir memperkuat posisi Karang Taruna sebagai motor sosial yang mampu menjawab tantangan zaman dengan tindakan nyata.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron, Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat Ahmad Taufik, Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi Acep Supandi, mantan Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido, Majelis Pertimbangan Karang Taruna Bung Irwan, serta Majelis Pakar Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Suryo atau Bang Zidane. (*)

YouTube player