RAKYAT.NEWS, BOGOR – Ratusan pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Kecamatan dan OKK Kabupaten Bekasi mengikuti pelatihan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengurus Karang Taruna Kabupaten Bekasi 2024” di Cisarua, Puncak Bogor, pada 22–23 Juli 2025.

Kegiatan ini menjadi ruang kontemplasi sekaligus pembaruan tekad bagi kader muda yang ingin membawa perubahan sosial di tengah masyarakat.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, hadir dan menyampaikan bahwa kekuatan pemuda bukan diukur dari jumlah, tetapi dari keberanian untuk peduli dan bertindak.

“Pemuda bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga penentu arah hari ini. Karang Taruna harus menjadi cahaya di tengah masyarakat, bukan sekadar penonton perubahan, tapi pelakunya. Kami di DPRD membuka ruang sebesar-besarnya bagi gerakan yang lahir dari nurani,” ujar Ade penuh makna.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Acep Supandi, menilai kegiatan ini sebagai investasi moral dan intelektual bagi seluruh pengurus. Ia menekankan pentingnya membentuk karakter pemuda yang bertindak dengan ketulusan dan keberanian.

“Kita tidak sedang membentuk pengurus biasa, kita sedang menanamkan nilai dan karakter. Dalam setiap langkah Karang Taruna harus ada kepedulian, ketulusan, dan keberanian. Bekasi butuh pemuda yang hadir bukan untuk dilihat, tapi untuk bertindak,” tegas Acep.

Dari tingkat provinsi, Ketua Karang Taruna Jawa Barat, Ahmad Taufik, menyampaikan bahwa Karang Taruna bukan organisasi seremonial semata, melainkan alat perjuangan sosial yang membutuhkan struktur dan keberlanjutan.

“Jika pemuda hari ini bersatu dalam gagasan dan semangat, maka wajah masyarakat akan berubah. Demi mewujudkan peningkatan kapasitas organisasi, pelajari, maknai, dan jalankan AD ART Karang Taruna. Jadilah teladan yang menginspirasi, bukan hanya di Bekasi, tapi juga untuk Jawa Barat,” katanya bersemangat.

Mantan Ketua KPU Kabupaten Bekasi, Ali Rido, turut memberikan pandangan tentang peran Karang Taruna dalam demokrasi sosial. Ia mengajak para pemuda untuk tidak melupakan idealisme dan terus aktif berpartisipasi dalam kehidupan bernegara.

“Jangan biarkan idealisme mati di tengah rutinitas. Demokrasi tidak hanya tentang pemilu, tapi tentang partisipasi. Karang Taruna bisa menjadi jembatan nilai antara warga dan negara,” ujarnya.

Majelis Pakar Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Suryo—yang akrab disapa Bang Zidane—memberikan pesan tajam namun menyentuh. Ia menegaskan bahwa dalam organisasi sosial yang dibutuhkan bukanlah popularitas, melainkan kejujuran dan ketulusan.

“Karang Taruna itu ladang amal, bukan tempat mencari panggung. Siapa yang sungguh-sungguh di jalan ini, niscaya ia akan jadi cahaya di tempat yang gelap,” katanya lugas.

Lebih lanjut, Majelis Pakar juga menyampaikan nilai filosofis dari Tridaya dalam filsafat Jawa, yaitu cipta, rasa, dan karsa, sebagai fondasi penting dalam membentuk watak dan gerakan sosial pemuda.

Pelatihan ini menjadi titik temu antara semangat muda dan bimbingan para tokoh senior yang telah lebih dahulu menapaki jalan pengabdian. Semangat dan komitmen dari para tokoh yang hadir memperkuat posisi Karang Taruna sebagai motor sosial yang mampu menjawab tantangan zaman dengan tindakan nyata.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron, Ketua Karang Taruna Provinsi Jawa Barat Ahmad Taufik, Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi Acep Supandi, mantan Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido, Majelis Pertimbangan Karang Taruna Bung Irwan, serta Majelis Pakar Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Suryo atau Bang Zidane. (*)

YouTube player