Pemerintah Kota Bekasi Nyatakan Situasi Darurat Sampah
RAKYAT.NEWS, BEKASI – Longsor akibat hujan beberapa waktu lalu membuat Pemerintah Kota Bekasi menyatakan situasi Darurat Sampah. Hal ini akan menjadi perhatian utama pemerintah.
“Tempat pembuangan akhir (TPA) Bantargebang sudah beberapa kali dapati peringatan. Jika dibayangkan tempat tersebut ditutup akan menjadi kendala besar di Kota Bekasi, maka dari itu kita bisa memilah sendiri sampah yang bisa dimanfaatkan,” kata Wali Kota Bekasi, Tri, saat apel K3 peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional di Alun-alun M. Hasibuan Kota Bekasi.
Sedekah sampah setiap Jumat, menjadi salah satu jawaban dari Pemerintah Kota Bekasi untuk mengatasi masalah ini. Tidak hanya itu, kata Tri, plastik yang tidak lagi digunakan juga akan diolah menjadi kantong ramah lingkungan.
Sampah organik pun bakal dimanfaatkan. Sisa buah dan sayur bakal diolah menjadi eco-enzyme, air hasil fermentasi dari pengolahan tersebut bakal dialihkan untuk kegunaan lainnya. Menurut Tri, teknologi ini efektif saat pandemi Covid-19.
Warga Kota Bekasi juga bakal dilibatkan dalam mengolah sampah organik menjadi pakan manggot, mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir, serta mendukung industri daur ulang lokal.
Tri mengatakan, pihaknya bakal berkolaborasi dengan pihak swasta untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah.
“Kita satukan gerakan, karena tiap pajak yang dibayar dari hasil masyarakat sendiri tentunya balik lagi ke masyarakat dalam mengurus sampah setiap harinya,” tutup Tri.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan