RAKYAT.NEWS, BEKASI – Pemerintah (Pemkot) Kota Bekasi hingga kini belum membentuk Lembaga Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) karena dinilai memiliki proses yang rumit dan berbelit.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bagian Pembangunan Kota Bekasi, Saut Hutajulu, dalam Diskusi Publik bertema “Transparansi Pengelolaan CSR di Kota Bekasi: Sinergi Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat” yang digelar di Aula PWI Bekasi Raya, Kamis (9/10/2025).

Menurut Saut, pembentukan lembaga tersebut masih membutuhkan waktu karena berbagai tahapan administratif dan regulatif yang harus dilalui, termasuk proses paripurna di DPRD.

“Tetapi saya melihat dalam Perda (TJSL) ini, dibentuk lembaga tetapi tidak ada berkewajiban? Prosesnya sangat berbelit-belit sehingga harus diparipurnakan dulu,” ucapnya.

Sebagai perwakilan dari Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kota Bekasi, Saut menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong implementasi program TJSL secara optimal, meski lembaga khususnya belum terbentuk.

Ia menilai, diskusi publik seperti ini sebaiknya lebih difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan TJSL daripada sekadar membahas aspek transparansi lembaga pengelolanya.

“Yang terpenting adalah bagaimana perusahaan dapat melaksanakan CSR sesuai aturan dan memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat di Kota Bekasi,” ujarnya.

Saut juga mengungkapkan bahwa ada perubahan ketentuan terkait besaran alokasi CSR yang sebelumnya ditetapkan sebesar tiga persen.

“Tadinya 3% sekarang beda lagi karena ada perubahan Perda,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia memperkirakan bahwa pelaksanaan program CSR oleh perusahaan di wilayah Kota Bekasi selama ini tidak dilakukan dalam bentuk nominal uang yang diserahkan langsung ke pemerintah, melainkan dalam bentuk kegiatan sosial atau pembangunan fisik.

Namun, ia mengakui bahwa inventarisasi data pelaksanaan CSR secara detail belum terhimpun dengan baik.

“Selama ini CSR yang direalisasikan perusahaan bukan dalam bentuk uang ke Pemkot, tapi mungkin dalam bentuk kegiatan. Namun saya belum tahu persis inventarisasinya seperti apa,” tambahnya.