drh. Satya: Belum Pastikan Dugaan Keracunan 6 Murid Akibat Bakteri dari MBG
RAKYAT NEWS, BEKASI – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satya Sriwijayanti Anggraini, belum memastikan apakah enam murid SDN Kota Baru 3 yang mengalami keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) berasal dari bakteri pada bahan olahan dapur makanan MBG.
Menurutnya, bakteri dapat tumbuh pada makanan basi atau yang sudah tidak layak konsumsi.
“Kita uji laboratorium dulu, tadi kita juga ambil samplenya dari makanan anak-anak dan makanan sample di SPBG,” imbuhnya.
Satya menyebutkan, SPBG menyimpan produksi makanan selama 2×24 jam. Kebetulan, menu MBG hari itu adalah makaroni dan daging giling.
“Kalau memang aman baru mereka buang. Nah masih ada kan sample makanan itu yang kita pakai uji, jadi kita belum sebutin penyebabnya bakteri sebelum ada hasil laboratarium,” terangnya.
Satya meminta publik bersabar menunggu hasil uji laboratorium yang diperkirakan keluar dalam 2 hingga 3 hari ke depan. Ia menegaskan belum dapat memastikan penyebab keracunan tersebut.
Yang pasti, Satya memastikan biaya perawatan korban keracunan sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi.
Sebelumnya, Guru di SDN Kota Baru 3, Syamsudin, belum berani menyimpulkan bahwa enam murid tersebut keracunan MBG. Ia menduga anak-anak tersebut belum sarapan pagi.
“Emang anak ini dari pagi belum makan, Saya belum berani anak ini keracunan atau bukan? Karena kalau keracunan gak hanya 6 tapi banyak, ” Imbuhnya.
Pada saat kejadian, pihak MBG langsung merespon dengan mengevakuasi enam murid yang mengalami muntah-muntah.
“Infonya sih, diagnosanya ada bakteri,” ucap dia.
Saat ini, Syamsudin mengaku pihak sekolah sudah menyerahkan penanganan kepada orang tua murid karena sudah ada perawatan di Rumah Sakit Ananda, Bekasi Barat.

Tinggalkan Balasan