Dua Kali Batal, Aksi Unjuk Rasa GEMBOK Dijadwalkan Kembali di Depok
RAKYAT.NEWS, DEPOK – Setelah dua kali rencana unjuk rasa di Kota Depok batal digelar, seruan aksi massa kembali mencuat.
Gerakan Masyarakat Berani Kota Depok (GEMBOK) memastikan akan menggelar aksi pada Senin, 8 September 2025, mulai pukul 08.00 WIB di depan Balai Kota Depok.
Dalam selebaran yang beredar, aksi bertajuk #BangkitMelawanSistem ini mengusung sejumlah tuntutan. Di antaranya, mendesak Wali Kota Depok membatalkan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 97 Tahun 2021 tentang tunjangan rumah anggota DPRD Kota Depok yang dianggap berlebihan.
Selain itu, massa menuntut pemindahan mesin pengolahan sampah incinerator dari Sukmajaya, penghapusan Kartu Depok Sejahtera (KDS) yang dinilai tidak tepat sasaran, serta meminta agar Pemkot tidak menghapus Universal Health Coverage (UHC) yang menjadi jaminan kesehatan bagi warga Depok.
Tuntutan lain yang dibawa adalah penghapusan sistem registrasi kesehatan melalui aplikasi DSW yang dinilai menyulitkan warga, serta desakan reformasi di Dinas Perhubungan Kota Depok.
Agenda aksi akan diwarnai dengan pengibaran bendera kuning di depan Balai Kota, cap darah sebagai simbol ketimpangan sosial, serta orasi dari peserta. Panitia penyelenggara juga menyerukan agar seluruh peserta mengenakan pakaian serba hitam sebagai bentuk kesatuan perjuangan.
Widya SH, salah satu penggagas aksi, menegaskan langkah ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kebijakan pemerintah kota yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
“Kami tidak ingin suara masyarakat terus diabaikan. Aksi ini adalah cara kami menunjukkan bahwa warga Depok peduli dan berani menuntut keadilan. Pemerintah harus segera melakukan perubahan nyata, jangan omon-omon aja,” ujar Widya kepada Eranasional, Sabtu (6/9/2025).
Aksi yang diinisiasi GEMBOK kali ini diperkirakan akan menjadi perhatian publik, mengingat dua kali rencana serupa sebelumnya batal dilaksanakan. Masyarakat kini menanti apakah gerakan massa tersebut benar-benar berjalan sesuai rencana atau kembali mengalami kegagalan. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan