RAKYAT.NEWS, KOTA BEKASI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi menerima ogoh-ogoh berbentuk tikus sebagai simbol perlawanan terhadap oknum pejabat diduga korupsi.

Simbol tersebut diserahkan oleh Mahasiswa Gempur Korupsi (MAGSI) dan Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) dalam aksi memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), Selasa (9/12/2025).

Kasubsi 2 Kejari Kota Bekasi, Endru, menjelaskan bahwa penyerahan simbol tersebut menjadi momentum bagi Kejaksaan Negeri untuk menegaskan kembali komitmen pemberantasan korupsi di wilayah Kota Bekasi.

“Kami (Kejari Kota Bekasi) berkomitmen ya. Selalu siap membasmi korupsi di Kota Bekasi,” tegasnya saat menerima ogoh-ogoh tersebut.

Endru menambahkan, tugas dan fungsi Kejaksaan Negeri dalam penanganan perkara korupsi tetap berjalan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa proses pembuktian membutuhkan tahapan lengkap mulai dari pengumpulan bahan keterangan hingga penyelidikan.

“Untuk pembuktian, pastinya membutuhkan waktu dari pengumpulan pembuktian dan bahan keterangan sampai proses penyelidikan itu proses kegiatan peristiwa hukumnya,” terang Endru.

Ia menekankan bahwa Kejaksaan Negeri Kota Bekasi terus konsisten memerangi tindak pidana korupsi dan membuka ruang pelaporan bagi masyarakat maupun kelompok yang memiliki informasi dugaan penyimpangan anggaran.

Sebelumnya, Mahasiswa Gempur Korupsi (MAGSI) bersama Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) menggelar aksi long march memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.

Massa berjalan kaki mulai pukul 10.00 WIB menuju halaman Kantor Pemerintahan Kota Bekasi sambil membawa spanduk, poster, dan simbol-simbol antikorupsi.

Ogoh-ogoh tikus yang diarak menjadi daya tarik utama dalam aksi tersebut, menggambarkan bentuk perlawanan terhadap praktik korupsi yang dinilai merugikan rakyat.

Aksi tersebut juga menjadi ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga integritas dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan masing-masing. (Dirham)