RAKYAT NEWS, BEKASI – Aktivis dari Prabu Peduli Lingkungan, Carsa, mempertanyakan peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pencucian truk sampah di UPTD TPA Burangkeng.

Hal ini menyusul setelah Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Burangkeng menyediakan layanan pencucian truk sampah secara gratis di TPA Burangkeng.

“Selama ini habis dumping, sopir-sopir cuci mobil (Truk Sampah) di sepanjang jalan TPA Burangkeng, kan jalan jadi becek (Tergenang air bekas cucian),” masih Carsa.

“Belum lagi, bekas sampah cuci berserakan kemana-mana. Nah saya berpikir, seharusnya ini kewajiban Dinas Lingkungan Hidup memikirkan truk sampah habis open dumping,” tegas dia.

Sebagai putra asli Burangkeng yang terkena dampak keberadaan TPA Burangkeng, Carsa merasa heran dengan tindakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dalam upaya mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Carsa mengungkapkan, Prabu Peduli Lingkungan (Prabu-PL) telah melakukan pengkajian terkait pengelolaan sampah di TPA Burangkeng.

“Kami (Prabu-PL) waktu itu melakukan pengkajian TPA Burangkeng secara mandiri. Ditemukanlah 37 masalah dan solusinya,” masih dia.

“Jadi hari ini yang dilakukan Bumdes pernah kita sampaikan dalam buku matriks dan salah satu bagian kita emplementasikan tempat mencuci gratis,” tutupnya.