RAKYAT.NEWS, BEKASI – Seorang oknum guru berinisial RJ atau dikenal dengan nama Jaran menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada insan pers usai pernyataannya yang dinilai melecehkan profesi wartawan tersebar luas di media sosial.

Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam jumpa pers yang digelar di Aula Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Sabtu (24/5/2025).

Dalam pernyataannya, Jaran mengaku menyesal atas ucapannya yang terekam dalam sebuah voice note dan tersebar di grup WhatsApp. Ia menyadari bahwa pernyataan tersebut menyinggung banyak pihak, khususnya kalangan wartawan dan organisasi masyarakat.

“Dalam penyesalan itu selalu datang di akhir cerita. Andai saya tahu dampaknya akan sejauh ini, saya tentu tidak akan mengatakan hal tersebut. Itu adalah voice note yang saya kirimkan karena kehilafan,” ucap Jaran di hadapan para wartawan.

Ia menegaskan bahwa ucapan tersebut tidak bermaksud untuk menghina secara personal, namun ia lalai dalam memahami sensitivitas isi pesan yang disampaikan dalam grup.

“Saya tidak menyangka voice note itu bisa tersebar luas. Kalau saya tahu bisa menyakiti teman-teman jurnalis, tentu saya akan lebih berhati-hati,” imbuhnya.

Jaran juga mengakui bahwa ia kurang bijak dalam membaca situasi dan potensi kegaduhan dari pernyataan tersebut. Ia pun berharap permintaan maafnya bisa diterima dan menjadi pelajaran berharga bagi dirinya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja mengundang Jaran untuk memberikan klarifikasi secara langsung di hadapan rekan-rekan wartawan.

“Dalam voice note itu, beliau menyebut kata-kata yang menyinggung profesi wartawan, bahkan menyamakan wartawan dengan ‘setan’. Ini jelas menimbulkan keresahan dan beban moral bagi kami sebagai insan pers,” ujar Ade.

Ade menegaskan bahwa PWI Bekasi Raya sangat menghormati kebebasan berpendapat, namun juga menuntut adanya tanggung jawab moral atas ucapan yang disampaikan ke publik.