Dinkes Bekasi Fokus Cegah Penyebaran HIV/AIDS dengan Layanan Terjangkau
RAKYAT.NEWS, BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi memberikan layanan terjangkau bagi Orang dengan HIV (Odhiv) di luar KTP Bekasi dengan biaya hanya Rp.10.000 untuk meningkatkan motivasi Odhiv dalam berobat.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi, telah menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Jawa Barat, termasuk upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS.
“Odhiv di luar Bekasi banyak berobat di Kota Bekasi. Bagaimana kaitan anggaran PAD Kota Bekasi? tentu enggak, karena ini (Program pengetasan Hiv/Aids) dukungan dari pusat,” kata Dr Fikri selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi kepada Rakyat.News, Jum’at (14/3/2025).
Ia mengungkapkan bahwa meskipun terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Bekasi, sebenarnya jumlah Odhiv dari luar Kota Bekasi lebih banyak.
Dr Fikri kemudian menegaskan lebih banyaknya Odhiv yang berobat di Kota Bekasi memberikan harapan untuk mengurangi penyebaran HIV/AIDS.
“Semakin banyak Odhiv berobat di Kota Bekasi, memberi kesempatan penurunan penyebaran Hiv/Aids,” tegasnya.
Data dalam 10 tahun terakhir, dari 2005 hingga 2025, menunjukkan sekitar 3000 kasus dugaan terpapar HIV/AIDS di Kota Bekasi.
“Di tahun 2025, sudah melakukan trecing Hiv/Aids ada 56 orang positif. Kita lakukan screning kepada masyarakat yang ikut test Hiv/Aids,” tandas,\ Dr Fikri.
Ada 48 Rumah Sakit yang memberikan layanan konseling HIV/AIDS dan 27 layanan poli pengobatan HIV/AIDS di Puskesmas yang tersebar di 12 Kecamatan Kota Bekasi.
“Tergantung Odhiv ini mau berobat dimana, karena Odhiv butuh kerahasian,” ungkap Dr. Fikri.
Menurutnya, penting bagi Odhiv untuk memiliki kesadaran diri agar menjalani pengobatan secara teratur.
“Harus bisa memprediksi habis obatnya, karena gak boleh putus minum obat,” katanya.
Dr. Fikri juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Kota Bekasi terus berkomunikasi dengan para pelaku dan pendukung program HIV/AIDS.

Tinggalkan Balasan