Dedi Mulyadi Beberkan 5 Kualifikasi Untuk Dirut Baru Bank BJB, Apa Saja?
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengungkapkan tentang kualifikasi yang dibutuhkan oleh calon direktur utama (dirut) baru PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) yang akan menggantikan Yuddy Renaldi.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya memberikan wewenang sepenuhnya kepada lembaga yang berwenang untuk melakukan seleksi calon dirut Bank BJB dengan memastikan bahwa calon tersebut memenuhi setidaknya empat hingga lima kualifikasi yang menurutnya penting.
“Latar belakangnya bisa dari mana saja,” ujar Dedi dikutip dari Antara, Rabu (5/3/2025).
Menurut Dedi, dalam kualifikasi pertama, calon dirut Bank BJB harus memiliki kemampuan untuk melakukan restrukturisasi jabatan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipimpinnya sehingga menjadi lembaga yang efisien, mulai dari komisaris, direksi, hingga manajerial tanpa adanya wakil-wakil atau peran lainnya.
“BJB ke depan itu harus menjadi lembaga yang ramping, tidak terlalu banyak orang. Jumlah direkturnya cukup tiga orang,” tuturnya.
“Komisarisnya cukup tiga orang. Strukturnya tidak boleh ada wakil-wakil. Saya tidak tahu istilah perbankannya apa, kalau dalam bahasa saya tidak boleh lagi ada wakil direktur, wakil manajer tidak boleh. Cukup satu saja direktur, manajer itu yang pertama,” kata Dedi.
Kedua, Dedi menjelaskan bahwa calon dirut baru BJB harus dapat melakukan penataan ulang terhadap sumber daya manusia (SDM). SDM yang dinilai tidak kompeten di BJB harus dilakukan pemutusan hubungan kerja guna memperkuat kredibilitas lembaga perbankan tersebut.
Selain itu, Dedi juga menyebutkan bahwa hal tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya pegawai BJB yang ditempatkan berdasarkan kedekatan dengan pejabat.
“Karena BJB itu bukan sekretariat daerah, tetapi lembaga perbankan independen yang harus dijaga kredibilitasnya karena ini adalah lembaga yang sudah menjadi lembaga go public,” tuturnya.
“Jadi, jumlah orangnya harus dirampingkan, jangan terlalu banyak pilihlah orang-orang yang memiliki standardisasi layanan yang kuat,” katanya.
Ketiga, Dedi juga menekankan bahwa dirut baru Bank BJB harus mampu menurunkan biaya operasional yang tinggi karena hal tersebut bisa mengakibatkan ketidakefisienan dalam penggunaan anggaran.
“Dia harus efisien sehingga dalam bahasa saya, biaya operasionalnya minimal 45-50 persen dari total regulasi yang ada di BJB,” ujarnya.
Keempat, Dedi juga berharap agar dirut baru Bank BJB mampu mengurangi jumlah kantor cabang yang dianggap terlalu banyak.
“Orang yang memiliki kesanggupan melaksanakan keempat ini, malah tambah lima kalau berani menurunkan bunga yang ada di BJB ya bisa jadi dirut. Kalau tidak memiliki kesanggupan, ya jangan,” ujarnya lagi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan