RAKYAT.NEWS, BEKASI – Menanggapi keluhan sejumlah orang tua calon peserta didik terkait kendala teknis dalam sistem pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto melakukan peninjauan langsung ke beberapa sekolah untuk memastikan kelancaran proses pra-pendaftaran.

Peninjauan dilakukan di SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 54 Kota Bekasi, Selasa (10/6). Dalam kunjungannya, Tri Adhianto disambut oleh para kepala sekolah, guru, serta operator SPMB masing-masing sekolah. Kegiatan ini bertujuan memantau kesiapan sistem pendaftaran daring dan mendengarkan langsung masukan dari petugas serta masyarakat.

Keluhan yang disampaikan oleh orang tua siswa sebelumnya diterima melalui pesan-pesan di media sosial Wali Kota. Mayoritas keluhan berkaitan dengan ketidaksesuaian titik koordinat domisili yang tercantum di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dengan sistem zonasi yang diterapkan dalam laman resmi pendaftaran di spmb.bekasikota.go.id.

“Beberapa pendaftar keluhkan kesulitan saat mencari titik koordinat dengan ajuan si pendaftar siswa melalui domisili, ini menjadi catatan penting untuk segera dibenahi jangan sampai ada anak yang dirugikan,” tegas Tri.

Ia menekankan bahwa sistem SPMB di Kota Bekasi telah dirancang dengan prinsip adil, objektif, dan transparan, yang berlandaskan sistem zonasi. Prinsip ini, menurutnya, tidak hanya bertujuan menjamin pemerataan akses pendidikan, tetapi juga sebagai upaya pencegahan terhadap praktik manipulasi data maupun titipan siswa.

“Dari sistem SPMB ini agar semua merata sesuai dengan domisili siswa yang titik koordinatnya sesuai. Mari sama-sama kita jaga sistem zonasi ini serta pengawasan agar tidak ada celah dari oknum dalam menyalahgunakan sistem,” kata Tri Adhianto.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga memberikan arahan kepada jajaran Dinas Pendidikan dan seluruh operator sekolah untuk memberikan pendampingan serta pelayanan maksimal kepada masyarakat, khususnya dalam hal penyesuaian teknis yang mungkin masih membingungkan bagi sebagian orang tua.

YouTube player