Pegiat HIV AIDS Kota Bekasi Kecewa Tidak Dilibatkan Musrenbang
RAKYAT.NEWS, BEKASI – Salah satu staf dari Yayasan Rumah Sebaya, Eke, mengaku kecewa karena merasa pihaknya kurang dilibatkan dalam Musyawarah Rencana Pengembangan (Musrenbang), baik di tingkat Kelurahan maupun Kecamatan.
“Saya kasih masukan terkait Musrenbang, ini sangat kita butuhkan. Komunitas atau aktivis HIV/Aids mungkin tersebar ya di Kota Bekasi,” ucapnya saat diskusi publik di Kantor Asisten 2 Pemerintahan Kota Bekasi, Jumat (22/11/2024).
“Nah, Musrenbang ini pengajuannya usulan diawali dari Kelurahan. Bahkan bisa dibilang kita tidak mendapat informasi untuk masuk ke sana (Musrenbang),” imbuhnya.
Senada disampaikan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Arif. Menurutnya, Musrenbang merupakan wadah yang paling efektif untuk mengurai dan membahas aspirasi. “Karena prosesnya akan diserap Bappelitbangda juga.”
Menanggapi keluhan itu, Bidang Pembangunan Manusia Bappelitbangda Kota Bekasi, Adi Joko, mengatakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait jika ingin melaksanakan Musrenbang.
“Kita minta, siapa yang ingin diundang dinas terkait,” ujarnya. “Siapa saja ada di wilayah, yang mau diundang di Murenbang.”
Dengan begitu, Adi menyarankan agar ormas berinisiatif untuk melakukan pendekatan ke Kelurahan atau Kecamatan. “Agar diundang dalam Musrenbang.”
Terkait pengusulan, Adi menegaskan bahwa bakal dilakukan pertimbangan secara makro di tingkat kota yang terbentuk dari perencanaan mikro di wilayah. “Makanya tahapan Musrenbang melalui tahapan bertingkat,” kata dia.
“Dari tingkat Kelurahan usulan untuk tahun 2026 naik ke Musrenbang Kecamatan pembahasan,” imbuhnya.
Aspirasi di setiap Kecamatan, kata Adi, kemudian bakal dibahas lebih lanjut oleh OPD terkait, yang kemudian bakal menjadi pertimbangan untuk menjadi usulan prioritas.
“Ada minta anggaran penanggulangan HIV sekian. ketika kita desk, panggil OPD-nya, kita bahas per kegiatan,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan