Carsa juga mengaku Prabu saat ini lebih dari sekadar menangani masalah sampah, Prabu PL juga berusaha menumbuhkan kembali kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya.

“Kesibukan hidup modern telah mengikis nilai-nilai seperti gotong royong dan guyub rukun. Kami ingin menghidupkan kembali rasa bangga terhadap kearifan lokal desa. Karena dari desalah kita mulai berperan dalam kelestarian Nusantara,” imbuh Carsa.

Terakhir, Carsa menyebut bahwa semangat ini tercermin dalam jargon Prabu yang berbunyi. “Menjaga Alam Desa, Awal Menjaga Alam Nusantara.” tuturnya.

Dimana, Carsa menilai slogan ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil di tingkat lokal.

“Senja mulai turun di TPA Burangkeng, namun semangat Prabu tak pernah surut. Mereka terus bergerak, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan perubahan,” ucapnya.

Carsa menyakini, meski Prabu mungkin telah berubah dari definisi awalnya, tapi esensinya tetap sama: menjadi pelopor perubahan demi lingkungan yang lebih baik, dimulai dari desa mereka sendiri dan menyebar ke seluruh Nusantara.